Kamis, 30 Desember 2010

WALI "Aku Bukan Bang Toyib"


Salah satunya adalah kisah yang digulirkan dalam single “Aku Bukan Bang Toyib”. Siapa pun mafhum, sebutan “Bang Toyib” selalu ditujukan kepada para suami pekerja keras yang lupa pulang ke rumah, lupa kepada anak dan istri. Sebaliknya, meski tergolong ke dalam suami-suami pekerja keras, para personil WALI tak mau disamakan ke dalam jenis “Bang Toyib” di atas. Bang Toyib dalam versi band itu, adalah Bang Toyib yang memang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan anak istri mereka.

“Jujur saja, sekarang istri-istri kita mulai teriak karena kesibukan kita yang luar biasa. Tapi kesibukan kita itu karena benar-benar kerja. Bukan sengaja menjadi Bang Toyib yang lupa anak istri. Artinya sesibuk apa pun, kita pasti pulang ke rumah,” terang Apoy.

Namun demikian, secara musikalitas, Apoy memastikan bahwa WALI tidak berubah. Sejak awal, WALI telah sepakat untuk tampil dengan karakter musik yang ringan, agar mudah diterima sebagian besar masyarakat Indonesia

Pilihan ini, tentu saja sebanding dengan kesuksesan besar yang diraih WALI sejak menelurkan album “Cari Jodoh” di tahun 2009. Hingga bulan Desember 2010 ini, WALI telah mencatat pemakaian Ring Back Tone (RBT) dari lagu-lagu mereka di titik 25 juta pengguna. Sulit membayangkan jika ada band lain di Indonesia atau dunia yang dapat melampaui rekor band dari Ciputat, Tangerang Selatan ini.

“Hanya saja, ada filosofi tersendiri di album terbaru WALI. Filosofi-filosofi itulah yang sangat mempengaruhi tema dari lagu-lagu yang kita buat,” jelas Apoy.

Di tengah kesibukan mereka menyelesaikan album terbaru, Faank sang vokalis, sempat merekam suaranya bersama penyanyi asal Malta yang sukses di Eropa, Fabrizio Faniello dalam dua nomor, yakni “Cari Jodoh” (“I No Can Do”) dan “Baik-baik Sayang” (“My Heart is Asking You”). Menandai penyelenggaraan NAGASWARA Music Awards 2010 pada 7 Desember lalu, Faank dan Fabrizio kerap tampil berduet dalam beberapa kesempatan. 

Thito “Ternyata Salah Mengenalmu”


Setelah sukses menghidupkan kembali single lawas “Mungkinkah Terjadi”, di akhir tahun 2010 ini, Thito kembali menelurkan single terbaru berjudul “Ternyata Salah Mengenalmu”. Tidak jauh berbeda dengan single sebelumnya, di single kedua ini pun Thito masih mendaur ulang (me-recycle) lagu milik ASBAK band. Benarkah penyanyi bersuara serak ini, hanya mengkhususkan diri  menyanyikan ulang lagu-lagu yang sudah lebih dulu dikenal orang? Thito  membantah hal tersebut. Menurutnya, ia dan NAGASWARA memiliki pertimbangan sendiri dengan melepas dua lagu recycle di awal kariernya.

“Selain itu, saya merasa memiliki tantangan tersendiri dengan menyanyikan kembali lagu-lagu tersebut. Saya ingin buktikan dapat memberi rasa lain kepada dua lagu itu dan bisa diterima dengan baik,” ujar Thito.

Lewat Thito, single ini berubah total. Jika sebelumnya “Ternyata Salah Mengenalmu” berkonsep band dengan karakter Melayu yang kuat, kini lagu tersebut menjadi sweet pop. Bertindak sebagai arranger, Ony Fatony melengkapi single itu dengan sentuhan string orchestra. Alhasil, single ini benar-benar menjadi sesuatu yang baru, dan lebih enak di kuping. Dengan konsep baru, Thito berharap agar  “Ternyata Salah Mengenalmu” dapat melebihi sukses  versi aslinya. Saat dibawakan ASBAK, Ring Back Tone (RBT) lagu ini dipakai hingga lebih dari 2 juta pengguna.

Single ini bercerita tentang seorang kekasih yang berusaha melupakan orang yang dicintainya. Semua janji yang pernah terucap, ternyata hanya janji manis yang bohong belaka. Cinta hanya pemanis di bibir saja. Dari konsep cerita ini pula, sutradara Virlan Wana Langgong mencoba menjalin benang merah untuk penggarapan video klip “Ternyata Salah Mengenalmu”. Mengambil lokasi di Phukat dan Phiphi Island, Thailand, Virlan menggambarkan Thito sebagai pria yang mencoba mengubur kegetiran asmaranya dengan berlibur ke Negeri Gajah Putih itu. Mudah ditebak, video klip ini banyak menyajikan berbagai pemandangan indah yang sangat memanjakan mata.

Musik dan Thito adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Itulah kepastian yang diungkapkan penyanyi yang bernama lengkap Thito Hitler Tetap Tangguh Hutasoit. Tak salah jika Thito sudah menyukai dunia tarik suara sejak kecil. Meski keluarganya lebih mengharapkan ia konsentrasi di pendidikan, penyanyai kelahiran Jakarta, 28 Agustus 1983 itu memilih nyanyi sebagai jalan hidup.  Maka, sejak lulus SLTA tahun 2000, Thito mulai menjajal kemap;uan bernyanyinya dari panggung satu ke panggung lain. Tahun 2005, nama Thito mulai dikenal lewat ajang “Cilapop” yang ditayangkan di sebuah televisi swasta. Lewat ajang tersebut, Thito juga menyabet juara satu dan menelurkan single berjudul “Kubenci Kau dengan Cintaku”.

Selasa, 28 Desember 2010

Lucky Feat. Iis Sugianto 'Jangan Ada Dusta Diantara Kita'


Lucky Octavian terlahir di Jakarta 9 oktober 1981 telah memiliki bakat menyanyi yang luar biasa.  Ia memulai karirnya sebagai penyanyi di usia yang sangat muda.

Saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, Lucky pernah menjadi Duta Wisata dalam misi kebudayaan di 5 negara Asia, kemudian menjadi salah satu finalis di Bintang Radio & Televisi serta Asia Bagus.

Di tahun 2004 Lucky menjadi finalis dalam Indonesian Idol yang pertama seangkatan Joy Tobing dan Delon.

Di album ini, Lucky yang bersuara khas, menyanyikan lagu-lagu yang pernah dipopulerkan oleh Broery Marantika seperti Jangan Ada Dusta di Antara Kita, Aku Begini Engkau Begitu, Widuri & Mungkinkah dalam aransemen yang lebih fresh, modern dan dengan teknologi sound berkualitas tinggi.

Di lagu Jangan Ada Dusta di Antara Kita Lucky berduet dengan Iis Sugianto, penyanyi yang terkenal di tahun 80an dengan lagu 'Jangan Sakiti Hatinya' (1979).

Lucky sangat pas menyanyikan lagu-lagu yang pernah dibawakan oleh Broery, karena karakter vocal dan musikalitasnya sangat tinggi.  Album ini diharapkan dapat mengobati kerinduan pecinta Broery pada khususnya, tetapi juga penggemar musik Indonesia pada umumnya.

Minggu, 26 Desember 2010

SECOND CIVIL 'Cinta Sejati'



Album kedua ini betul-betul menjadi bukti nyata kalau mereka mampu. Banyak hal yang membuat ini menjadi berharga termasuk bernaung secara penuh dengan labelnya. Album kedua ini adalah hasil karya  Second Civil setelah secara penuh bergabung dengan perusahaan rekaman SMM Records

Tahun 2008 Second Civil mencuri perhatian pencinta musik tanah air lewat lagu-lagu hit dari debut album nasional mereka seperti “ Aku, Kau dan Kenanganku, Dan Bila,  dan Dirimu ‘’. Perlahan tapi pasti band asal Cirebon ini menjejakkan kaki dipelataran industri musik tanah air.

Ardhi Pardiansyah (vocal), M. Andi Yudistira (guitars), M. Sesar (bass), Fanie Ferdiyan (keyboard), berhasil menerobos ketatnya persaingan. Selain lagu-lagu mereka bertengger di chart radio nasional, jadwal manggung pun jadi padat. Second Civil menjadi salah satu band yang berhasil mengumpulkan penggemar lewat aksi panggung. Ini membuktikan bahwa Second Civil bukanlah band karbitan. Prestasi mereka sebagai Jawara A Mild Live Wanted 2007 regional Jawa Barat menandakan kalau mereka band potesial.

“Apa yang telah kami capai adalah sebuah prestasi yang nantinya menjadi beban positif buat kami,” bilang Ardhi.

Banyak orang kemudian menantikan apa sepak terjang Second Civil selanjutnya. Dan baru-baru ini mereka membuktikan dengan merilis album kedua. Album bertajuk “Dua Sisi” dirilis dibawah label SMM Records.

“Album baru ini banyak kesannya buat kami. Sebagai pembuktian kalau kami ingin mempertahankan prestasi yang sudah dicapai,” jelas Andi. “Dan kami juga mempersembahkan album baru ini buat fans yang sudah mendukung selama ini. Sebagai rasa terima kasih kami,” tambah sang gitaris.

Setelah sukses dengan first – singlenya ‘Tunjukkan’ , kini Second Civil hadir dengan single keduanya yang berjudul “ Cinta Sejati “ Lagu besutan Andi ini bercerita tentang seseorang yang mencintai kekasihnya dengan tulus dan selalu setia menjaga cinta sejatinya. Lagu yang dikemas dalam format medium beat dengan aransemen yang sederhana ini justru menjadi kekuatan lagu ini. Simple namun enerjik dan mudah dicerna. Second Civil juga berharap dapat memenuhi keinginan para fans mereka yang tergabung dalam ‘Adam Hawa’ Second Civil untuk memberikan sound & warna baru dalam album ini.

Banyak yang berbeda di album baru ini. Ada Kang Diat dari Yovi & Nuno yang bertindak sebagai Music Director dan berhasil membawa suasana baru mulai dari pemilihan sound serta arah lagu. “Kang Diat sangat memberi pengaruh yang baik. Menuntun kami untuk melepas metode rekaman yang lama, serta membawa warna sound yang baru untuk Second CIvil. Kami jadi banyak belajar,” ungkap Sesar. “Selain itu juga pada album ini posisi drum telah diisi oleh Dani Sulistio, yang juga memberikan beat-beat yang fresh untuk Second Civil” tambah Sesar.

Sebagai pengingat, Second Civil adalah band asal Cirebon jawara  A Mild Live Wanted 2007 regional Jawa Barat. Sebelum mengikuti A Mild Live Wanted, band ini sudah membuat tiga album indie yang mendapat animo positif di Cirebon. Terbukti hasil penjualan album indienya lebih dari 5000 copy hanya untuk wilayah Cirebon.

Akhirnya dengan dirilisnya album ‘Dua Sisi’ ini Second Civil berharap dan bertekad dapat memberi pengaruh yang positif di blantika musik Indonesia, serta tidak hanya menjadi sebuah band yang ‘meramaikan’ industri musik dalam negeri saja. Bravo Musik Indonesia..!!

Sabtu, 25 Desember 2010

NAIF 'Karena Kamu Cuma Satu'


Setelah hampir setahun semenjak dikeluarkannya double album LIVE A Night at schouwburg akhirnya David, Pepeng, Emil dan Jarwo mengeluarkan sebuah karya hasil inspirasi mereka TERBARU…!!!

NAIF adalah sosok sekumpulan musisi idealis yang berbakat dan sudah membuktikan kepiawaiannya dalam mengarungi "lautan musik Indonesia" yang juga telah melewati phase atau tahapan perkembangan musik indonesia. seiring dengan makin berkembangnya musik di Indonesia dan kian banyaknya bermunculan band band baru yang yang tidak kalah menarik NAIF pun tidak mau tertinggal dengan keberadaan mereka dalam percaturan musik Indonesia.

Dibawah bendera Electrified Record sudah terlahir beberapa buah album (televisi, Let’s Go, bonbinben dan A Night at Schouwburg) yang sudah kita nikmati dan sempat menduduki posisi pertama tangga lagu pada radio radio di Indonesia seperti Televisi, Dimana Aku disini dan lagu lainnya. Electrified Record sendiri adalah sebuah label yang saat ini menjadi payung dari NAIF dan yang rencananya akan mengembangkan sayap didunia industri musik Indonesia.

Seperti yang sudah kita ketahui mengenai album PLANET CINTA sudah di isukan akan rilis di tahun 2010 dan sepertinya sekaranglah waktu yang tepat untuk membuat semua ini menjadi kenyataan dan menjadi sesuatu yang dinanti nanti dipenghujung tahun ini

Juga seperti album album lainnya, tentunya PLANET CINTA pun memiliki lagu jagoan yang bisa sudah dipastikan akan menjadi top air play. Setelah sebelumnya kita pernah melepaskan beberapa buah single teaser Pemimpi dan ApaAdanya, maka sekanglah waktunya kita melepaskan Single Pertama kita yaitu KARENA KAMU CUMA SATU.

Lagu ini bercerita tentang kecintaan kita terhadap semua hal dan lagu ini pula yang mungkin dapat mewakili dan mengajak pencinta musik dan seluruh pendengar untuk lebih mencintai Indonesia dan seisinya yang hanya dapat dinikmati oleh kita dan generasi penerus kita hanya satu kali dalam seumur hidup kita.

Perjalanan NAIF hampir selama setahun kemaren dipadati oleh beberapa project studio seperti album solo para personil dan soundtrack beberapa buah film layar lebar dan juga jadwal panggung.

DYGTA “Ku Merindukanmu”


Saat ini, NAGASWARA menjadi gudang penyanyi atau band-band berbakat besar. Salah satunya adalah band DYGTA asal Kota Kembang, Bandung, Jawa Barat. Bergabung dengan NAGASWARA, Dyqta yang beranggotakan; Yon Chasman (keyboard), Adjie (vokal), Dicky (gitar), aang (drum), dan Sigit (bas), kembali memperkenalkan single terbaru mereka berjudul “Kumerindumu”. Single ini sendiri dimajukan sebagai jagoan dari album ke-6 band ini yang bertajuk “Sixth Sense”. Ada yang berubah dari karya anak-anak muda ini? Tidak, musik Dygta tetaplah komposisi sound yang menyejukkan telinga, dan menyayat hati. Inilah kekuatan band yang eksis di industri musik Tanah Air sejak 18 Agustus 1996.

Single “Kumerindumu” diaransemen oleh para personil Dyqta dalam balutan pop romantis khas mereka. Selain kental dengan petikan gitar akustik, single ini juga menghadirkan sound piano yang makin terdengar matang.  Lebih dari satu dasawarsa berkarier, Dyqta nyata melakukan lompatan jauh dalam bermusik. Secara keseluruhan, penggarapan single dan album ini membutuhkan waktu 1 bulan, termasuk proses remix di sebuah studio di Bandung.

Tema single ini masih seputar persoalan cinta. Menarik disimak, inspirasi “Kumerindumu” diperoleh Yon sang pencipta dari curahan hati seorang penggemar Dygta yang akrab dengan sapaan Pecinta Dyqta. Maka mengalirlah lirik-lirik yang indah tentang seorang lelaki yang teramat merindukan kekasihnya. Dengan beat medium tanpa menghilangkan karakter vokal Adjie yang lebih matang, single ini terasa simple dan mudah dicerna telinga pendengar. Sebagai pelengkap, penggarapan video klip “Kumerindukanmu” dilakukan selama 3 hari di Singapura dengan sutradara Adhitya Zein.

Selain single “Kumerindumu”, lewat album “Sixth Sense” ini,  Dygta juga memperkenalkan 9 nomor barunya yang lain. Di antaranya ada “Cinta Tanpa Kata”, “Saat Katakan Sayang”, “Sheila”, “Dewa dan Dewi”,  dan “Kau Milikku” (dikemas dalam struktur sound dan notasi yang simple serta aransemen yang easy listening). Sementara di nomor “Satu-satunya”, “Melayang bersama Bintang", Dygta menonjolkan dramatisasi lewat instrument minimalis dan tempo yang lebih cepat dari lagu-lagu lainnya. Masih di album ini, lewat single “Cinta Sejati”, Dyqta juga menggandeng dara cantik bernama Achie untuk berduet.

Jumat, 24 Desember 2010

KERISPATIH “Tetap Mengerti”


Sukses lewat single “Tertatih” sekaligus memperkenalkan Fandi sebagai vokalis barunya, di penghujung tahun ini, Kerispatih kembali melepas single keduanya yang berjudul “Tetap Mengerti”. Single ini sendiri masih sepaket dalam album “Kerispatih and Friends”.

“Senang kita bisa terus berkarya, dan dapat kembali menjumpai para penggemar Kerispatih,” ujar Badai, keyboardist yang juga dikenal sebagai motor penggerak Kerispatih.

Sama halnya dengan karya-karya Badai lainnya, single pop ini masih tetap mengusung kisah asmara dengan konsep musik yang megah. Menurut Badai, sejak awal, dia dan rekan-rekannya di Kerispatih berharap dikenal sebagai band yang memadukan dua unsur tersebut.

“Artinya, hingga saat ini tidak ada perubahan yang spesifik dalam karya-karya Kerispatih,” tambah Badai.

Single ini diciptakan Badai bersamaan dengan “Tertatih”. Lewat olah vokal Fandi, “Tetap Mengerti” makin memantapkan karakter Kerispatih sebagai sebuah band. Hal ini tak dipungkiri Badai. Menurutnya, jika selama ini seolah terkesan Kerispatih hanya mengiringi Samy karena karakter suara penyanyi itu yang dominan, maka bersama Fandi, Kerispatih menemukan rohnya sebagai sebuah band yang utuh.

“Kerispatih sekarang benar-benar ngeband. Semua unsur dan personil yang membangun band ini pas, dan kita sama-sama menghidupkan karakter Kerispatih yang sebenarnya. Terusterang, warna vokal Fandi sama dengan Samy, tapi saat menyanyi, mereka berbeda,” ujar Badai.

Dengan diterimanya single “Tertatih” dan hadirnya “Tetap Mengerti” sebagai single kedua, cukup menjadi bukti eksistensi Kerispatih selama 7 tahun berkarier di industri musik Tanah Air.

“Saya berterimakasih untuk semua penggemar Kerispatih, terutama Mahapatih (fans Kerispatih) yang tetap setia dengan Kerispatih,” kata Fandi.